Sukses Didepan Mata
Aku di 4 tahun yang akan datang. Aku sukses dengan usahaku dan
kerjaku, tanpa tergantung biaya kepada orang tua lagi, aku menjadi dosen di
salah satu Universitas. Kemudian aku membangun sebuah bangunan yang akan di
tempati untuk les private, dengan biaya yang terjangkau.
Selain itu, aku ingin memiliki sebuah pondok yang berlandaskan
agama islam dengan menonjolkan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari, untuk
menciptakan murid yang memiliki keahlian dalam berbahasa, serta untuk mencetak
hafidz dan hafidzah qur’an dengan
mengajarkan metode-metode yang tepat dengan menentukan waktu yang utama dalam
pembelajaran al-qur’an, misalkan pada waktu setelah subuh.
Aku menjadi dosen, dan aku bisa menaikkan haji orang tuaku,
menaikkan haji orang-orang yang telah
berjasa mendukungku melangkah sedikit lebih maju, tetapi menurutku ini adalah
perubahan yang besar, tidak semua orang bisa berbuat seperti ini.
Seperti yang dibilang sebelumnya, bahwa aku adalah apa yang aku
pikirkan, selama kita berpikir positif, alur positif itu pun akan mengikuti,
namun apabila kita berpikir sebaliknya, maka alur negatif itu pun mengikuti
pula. Apa yang kita pikirkan insyaallah bisa berhasil, karena yang harus kita
pupuk dari sekarang adalah meyakini bahwa kita mampu, percaya diri adalah modal
utama yang harus kita miliki, berani untuk maju demi masa depan yang nyata.
Aku adalah apa yang kita pikirkan, itu sudah menjadi modal utama
untuk bersikap positif, tetapi juga harus berhati-hati karena untuk kewaspadaan
dan menjaga diri. Dari Apa yang kita pikirkan menjadi apa yang kita ingin
kerjakan itu merupakan proses perubahan untuk lebih maju.
Aku sudah sukses, aku sudah memberi kebanggaan tersendiri untuk
keluargaku, meskipun melewati berbagai rintangan yang terus mengalir, tapi bisa
dilewati. Mencari beasiswa untuk meneruskan kuliah, karena memang memiliki
keterbatasan ekonomi. Dan dengan gelar sarjana yang aku sandang, aku bisa
menjadi apa yang aku inginkan. Don’t be the best, but do the best. Because when
there is a will, there is a way.
Aku bahagia sekali bisa menjadi apa yang aku inginkan, cita-cita
yang diangan, kini sudah terwujud, menjadi seorang pendidik yang baik, dan
menjadi panutan untuk anak didiknya. Menjadi guru atau dosen adalah sebuah
pilihan. Dan ketika pilihan itu datang, semua pasti tahu antara guru dan dosen
memiliki perbedaan, tapi mereka juga mempunyai kesamaan , sama-sama mengubah
indonesia menjadikan generasi penerus yang baik dan kreatif serta mencetak
kualitas anak didik yang unggul.
0 komentar:
Posting Komentar