Aku tidak dapat menggambarkan betapa aku sangat merindukanmu ya Rasulullah.. engkau senantiasa mencintai umatmu tak terkecuali aku. Aku merasa hina dicintai oleh seorang Nabi yang begitu Mulia.
Ketika aku mendengar suatu tuturan dari ustadz-ku. Engkau memiliki
perawakan yang sedang. Tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek. Memiliki
bulu mata yang lentik dan kulit putih yang kemerah-merahan. Rambutmu tidak
ikal dan juga tidak lurus tetapi beralun. Bibirmu lebar menambah senyuman yang
sempurna. Tidak dapat dibayangkan memang betapa indahnya dirimu wahai
Rasulullah. Tidak dapat kubayangkan senyum sempurnamu.
Wahai Rasulullah.. jumpai aku ya Rasulullah.. jika dalam
mimpi aku tidak dapat bertemu denganmu. Semoga aku bisa berjumpa dan berkumpul
di Syurga bersama denganmu dan bersama sahabat-sahabatmu.
Wahai Rasul.. aku begitu sangat merindukanmu. Aku tidak
dapat melukiskan bagaimana kesedihanku tidak dapat berjumpa denganmu. Aku sangat
merindukanmu wahai Rasulku. Mungkin aku sudah beribu-ribu juta orang yang
mengatakan aku sangat merindukanmu.
Wahai Rasulku.. berikan aku syafaatmu, agar aku hidup di
dunia tidak sia-sia begitu saja. cintamu lebih besar kepada kami, umatmu. Terimakasih
Rasulku. Tetapkan iman ini untuk bertakwa kepada Allah dan beriman kepadamu
wahai Rasulku. Aku mencintaimu.